Senin, 22 Desember 2014

IMSAKS FEBI UIN-SU Gelar Olimpiade Akuntansi

Ikatan Mahasiswa Studi Akuntansi Syariah (IMSAKS) menggelar Olimpiade Akuntansi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN-SU Sabtu (20/12). Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mempererat tali silaturrahim antara mahasiswa akuntansi yang ada di Sumatera Utara, namun juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi mahasiswa dalam pemahaman terhadap ilmu akuntansi.

Kegiatan ini diikuti oleh puluhan mahasiswa akuntansi dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Sumatera Utara diataranya: UNIMED, Yayasan Pendidikan Kekeluargaan (YPK), dan UIN-SU. Ketua Umum IMSAKS, Faisal Fadh Nst di damping oleh ketua panitia acara M. Arifuddin mengatakan bahwa acara ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa akuntansi sekaligus memeriahkan HUT ke-1 FEBI. “Ini adalah kegiatan olimpiade akuntansi yang pertama yang diselenggarakan di FEBI UIN-SU. Mudah-mudahan dengan kegiatan ini akan timbul semangat dari teman-teman mahasiswa Akuntansi Syariah FEBI UIN-SU untuk meningkatkan kemampuannya di bidang keilmuan akuntansi. Bukan hanya mahasiswa Akuntansi Syariah FEBI UIN-SU saja, tapi juga teman-teman mahasiswa jurusan akuntansi dari perguruan tinggi lainnya.” Ujar Ketua IMSAKS

Daftar Pemenang Olimpiade Akuntansi IMSAKS FEBI UIN-SU
No
Nama
Asal Universitas
Jawaban
Skor
Benar
Salah
1
Hawwim Ridho Syahputera
UIN-SU
29
16
100
2
M. Rayyan HS
UNIMED
19
13
63
3
Zulhilmi
UNIMED
20
24
56


Nb: 
1. Jawaban benar bernilai 4, jawaban salah bernilai -1, tidak menjawab bernilai 0.
2. Keputusan dewan juri tidak dapat diganggu gugat

Selamat kepada pemenang.

Kamis, 13 November 2014

ASUMSI DASAR AKUNTANSI




Ada empat asumsi dasar yang melandasi proses penyusunan laporan akuntansi secara keseluruhan. Asumsi dasar tersebut adalah:
   1.      Monetary Unit Assumption (Asumsi Unit Moneter)
Data transaksi yang akan dilaporkan dalam catatan akuntansi harus dapat dinyatakan dalam satuan mata uang (unit moneter). Asumsi ini memungkinkan akuntansi untuk mengukur setiap transaksi bisnis atau peristiwa ekonomi ke dalam nilai uang. Ada data transaksi yang dapat dinyatakan dalam satuan mata uang dan ada juga yang tidak. Contoh transaksi yang tidak dapat dinyatakan dalam satuan mata uang adalah banyaknya jumlah karyawan, tingkat kepuasan pelanggan, tingkat kepuasan pekerja, jumlah karyawan yang berhenti, dan sebagainya.
Asumsi unit moneter juga terkait langsung dengan penerapan konsep biaya historis (historical cost concept). Konsep biaya historis digunakan sebagai dasar dalam penyusunan laporan keuangan, di mana aktiva yang akan dibeli pada umumnya akan dicatat sebesar harga perolehannya.
2.      Economic/ Business Entity Assumption (Asumsi Entitas Ekonomi/ Bisnis)
Adanya pemisahan pencatatan antara transaksi perusahaan sebagai entitas ekonomi dengan transaksi pemilik sebagai individu dan dengan transaksi entitas ekonomi lainnya. Dengan kata lain, aktivitas entitas bisnis harus dapat dipisahkan dan dibedakan dengan aktivitas dari setiap unit bisnis lainnya.
Sebagai contoh, Tn. Alfonso sebagai pemilik bengkel mobil, tidak boleh memperhitungkan biaya pribadinya sebagai beban bengkel. Biaya pribadi di sini misalnya biaya untuk menyewa apartemen, ataupun biaya untuk keperluan sekolah anaknya, dan lain-lain. Jadi, yang boleh diperhitungkan sebagai beban bengkel hanyalah pengeluaran-pengeluaran yang memang benar-benar terkait langsung dengan usaha bengkelnya.
3.      Accounting/ Time Period Assumption (Asumsi Periode Akuntansi)
Umur aktivitas perusahaan dapat dibagi menjadi beberapa periode akuntansi, seperti bulanan (monthly), tiga bulanan (quarterly), atau tahunan (annually). Pengguna laporan keuangan perlu diberitahu tentang hasil kinerja dan posisi keuangan perusahaan dari waktu ke waktu agar dapat mengevaluasi dan membandingkannya dengan perusahaan lain.
4.      Going Concern Assumption (Asumsi Kesinambungan Usaha)
Perusahaan didirikan dengan maksud untuk tidak dilikuidasi (dibubarkan) dalam jangka waktu dekat, akan tetapi perusahaan diharapkan akan tetap terus beroperasi dalam jangka waktu yang lama. Meskipun banyak juga dijumpai perusahaan-perusahaan yang mengalami kegagalan bisnis, namun berdasarkan asumsi ini seharusnya perusahaan akan hidup cukup lama atau memiliki kelangsungan hidup yang panjang untuk menjalankan visi dan misinya.
Jika tidak ada asumsi ini, maka berarti tidak akan ada konsep penyusutan aktiva tetap, karena aktiva tetap yang dibeli tidak akan dicatat sebesar harga perolehannya, melainkan dicatat sebesar nilai pada saat perusahaan dilikuidasi.


Sumber Pemikiran : Hery. 2014. Cara Mudah Membuat Pembukuan Sederhana.Jakarta. Grasindo

Kamis, 30 Oktober 2014

Mahasiswa FEBI IAIN-SU Gelar Bakti Sosial



Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN-SU yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Studi Akuntansi Syariah (IMSAKS) dan Universal Islamic Economics (UIE) menggelar bakti sosial di Panti Asuhan Mamiyai Al-Ittihadiyah di Jalan Mamiyai No. 1, Medan, Jum’at (12/9).  Dalam kegiatan bakti sosial ini tidak saja bertujuan untuk memberikan bantuan materil, namun juga inmatril berupa edukasi ekonomi Islam secara ringan dan berbagai games yang menarik.

Acara tersebut dihadiri oleh puluhan orang siswa Panti Asuhan Mamiyai dari kelas VII sampai kelas IX. Ketua IMSAKS, Faisal Fadh didampingi oleh pengurus harian UIE Hafidz Al-Habib mengatakan bahwa kegiatan bakti sosial ini bertujuan untuk mempererat tali silaturrahim antara mahasiswa FEBI dan anak-anak yatim. “Ini adalah sebuah kegiatan positif yang harus rutin kita lakukan. Sebagai mahasiswa kita harus belajar berempati kepada anak-anak yatim yang nasibnya kurang beruntung daripada kita. Mereka adalah saudara kita dan generasi penerus bangsa yang kelak akan memegang estafeta perjuangan ekonomi rabbani di Indonesia.” Ujar ketua IMSAKS


 “Kami sangat senang dengan kehadiran adik-adik mahasiswa FEBI IAIN-SU yang mau berbagi sedikit ilmu ekonomi Islam khususnya tentang pentingnya mengkonsumsi makanan halal kepada kami. Kami berharap edukasi ekonomi Islam ini akan terus dilakukan.” Tutur Ustadz Iqbal selaku salah satu pengurus Panti.